Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Nuno Espirito Santo, Sang Pelatih Terbaik di Bulan Agustus Liga Inggris, Setelahnya Turun Drastis

Jakarta - Nuno Espirito Santo yang ditunjuk sebagai pelatih Tottenham Hotspur di awal musim 2021/22 tampaknya sangat menjanjikan. Spurs tak pernah menderita kekalahan di tiga laga awal Liga Inggris. Pada laga pembuka, Stimulates dengan cukup meyakinkan melibas juara bertahan Manchester City. Main di Tottenham Arena, gol tunggal Son Heung-min sudah cukup membawa Stimulates merebut tiga angka. Dua laga kemudian dilalui Nuno Espirito Santo dengan kemenangan. Wolverhampton Wanderers dan Watford mereka tumpaskan. Spurs pun meraih tiga kemenangan beruntun dan sama sekali tak kebobolan. Hasil apik itu membuat Nuno meraih gelar pelatih terbaik di bulan Agustus. Ia mengalahkan Rafael Benitez (Everton) dan Thomas Tuchel (Chelsea). Namun, bulan madu Nuno dengan Stimulates berakhir. Pada bulan September, penampilan Spurs menurun drastis. Itu semua dimulai dari kekalahan The Lilywhites atas Crystal Royal residence di pekan keempat. Main di Selhust Park, Spurs tumbang dengan skor telak...

Khabib Nurmagomedov Sang Juara MMA Yang Tak Terkalahkan, Dulunya Ia Lebih Lemah

Jakarta - Khabib Nurmagomedov telah pensiun dari MMA dengan standing juara dunia kelas ringan UFC dan tak terkalahkan. Siapa sangka, semasa kecilnya The Eagle adalah anak yang lemah dan tak menonjol. Hal tersebut disampaikan oleh petarung MMA kenamaan Rusia, Shamil Zavurov, sebelum menghadapi Nariman Abbaso di Eagle Combating Championship 40 pada 4 September lalu. Pertarungan tersebut sengaja dihelat Khabib untuk mengenang almarhum ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov. Shamil merupakan salah satu murid Abdulmanap. Zavurov kemudian menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Khabib kecil saat mulai berlatih dengan Abdulmanap. Menurutnya, Khabib jauh dari apa yang terlihat seperti sekarang. "Saya tidak akan mengatakan bahwa Khabib menonjol di masa kanak-kanak. Sebaliknya, dia lebih lemah,"kata Zavurov dikutip dari RT. "Sejak kecil, Abubakar Nurmagomedov secara fisik lebih menonjol. Ketika Abdulmanap memberi latihan, Abubakar selalu lebih baik. Khabib lebih banyak ...

Usai Gagal Mempertahankan Gelar Juara WBA, Chris John Memutuskan Pensiun

Jakarta - Seperti yang kita tahu, Chris John adalah salah seorang legenda tinju asal Banjarnegara dan besar di Semarang yang memiliki catatan rekor kelas bulu internasional pertama di Indonesia. Pertandingannya di ring seperti magnet yang membius siapa saja yang menonton. Saya ingat tahun 2005 ketika saya masih sangat kecil. Saat itu, Chris John bertanding melawan Derrick Gainer. Teman-teman di lingkungan saya pun banyak membicarakan Chris John dengan sumringah dan semangat. Dari situ saya mulai mengenal beliau. Ada satu fenomena bersejarah bagi Chris John dalam kehidupan tinjunya. Ya, fenomena kekalahan dan gagalnya. Mengapa? Sebab, sepanjang karirnya, Chris John berhasil mempertahankan gelar juara dunia sebanyak 18 kali dan menang KO sebanyak 22 kali. Namun, dirinya harus tunduk kalah saat melawan Simpiwe Vetyeka, petinju asal Afrika Selatan. Sang 'Dragon' mau tidak mau harus menyerahkan gelar WBA (World Boxing Association) yang telah dipertahankan itu. Pukulan...

Kevin Walker, Pemain Sepak Bola Yang Lebih di Kenal Sebagai Penyanyi

Jakarta - Menjadi pesepak bola mungkin pilihan seorang Kevin Pedestrian, tapi lebih dikenal sebagai seorang penyanyi siapa bisa menolak? Sekiranya begitu jalan kisah seorang pemain yang merumput di Liga Swedia. Lahir di Orebro, di selatan Swedia, Kevin adalah putra eks pesepak bola dan manajer Irlandia, Rub Pedestrian. Ayahnya sempat mewakili Irlandia dua kali di level U-21 dan menghabiskan kariernya di dalam maupun luar negeri. Menurut laporan These Football Times, sang ayah tercatat pernah berkiprah di Finlandia dan Swedia sebelum akhirnya gantung sepatu pada 1991, ketika Kevin genap berusia dua tahun. Rub kemudian mengelola empat klub Swedia dan ke mana pun dia pergi, Kevin selalu ikut. Pada saat Kevin berusia 16 tahun, dia telah bermain untuk tiga tim berbeda di tingkat junior dan kembali pindah ke tim keempat yang dilatih sang ayah, Orebro, pada 2005. Setahun kemudian, Pat mendapat kehormatan untuk memberikan putranya itu tempat di tim utama ketika Orebro dipromosikan...