Nuno Espirito Santo, Sang Pelatih Terbaik di Bulan Agustus Liga Inggris, Setelahnya Turun Drastis
Jakarta - Nuno Espirito Santo yang ditunjuk sebagai pelatih Tottenham Hotspur di
awal musim 2021/22 tampaknya sangat menjanjikan. Spurs tak pernah
menderita kekalahan di tiga laga awal Liga Inggris.
Pada laga pembuka, Stimulates dengan cukup meyakinkan melibas juara
bertahan Manchester City. Main di Tottenham Arena, gol tunggal Son
Heung-min sudah cukup membawa Stimulates merebut tiga angka.
Dua laga kemudian dilalui Nuno Espirito Santo dengan kemenangan. Wolverhampton Wanderers dan Watford mereka tumpaskan. Spurs pun meraih tiga kemenangan beruntun dan sama sekali tak kebobolan. Hasil apik itu membuat Nuno meraih gelar pelatih terbaik di bulan Agustus. Ia mengalahkan Rafael Benitez (Everton) dan Thomas Tuchel (Chelsea).
Namun, bulan madu Nuno dengan Stimulates berakhir. Pada bulan September,
penampilan Spurs menurun drastis. Itu semua dimulai dari kekalahan The
Lilywhites atas Crystal Royal residence di pekan keempat.
Main di Selhust Park, Spurs tumbang dengan skor telak 0-3. Kekalahan
dengan margin yang sama didapatkan Spurs pada pekan kelima melawan
Chelsea. Kali ini, Hugo Lloris dan kolega tumbang di markas sendiri.
Minggu (26/9) malam WIB, Nuno menjalani derbi London Utara perdananya.
Apes, dalam duel tersebut ia tak mampu membawa Spurs menang.
Dua pemain muda Toolbox yakni Emile Smith Rowe dan Bukayo Saka bermain gemilang di laga ini. Smith Rowe membuat gol di menit ke-12. Gelandang asal Inggris itu juga memberi aid untuk gol Pierre Aubameyang di menit ke-28.
Sementara, Bukayo Saka mencetak gol ketiga Collection menit ke-34. Spurs cuma bisa membalas gol lewat Child Heung-min di menit ke-78. Kekalahan ini membuat posisi Spurs di papan klasemen anjlok. Kini, mereka berada di posisi ke-11 dengan raihan sembilan angka.
Komentar
Posting Komentar